Senin, 14 Desember 2009

Gemini from Phaeton

 Senin dini hari (14 Agustus 2009 )ini menjadi puncak hujan meteor gemini. Para penikmat astronomi di seluruh dunia akan melihat parade hujan meteor dengan intensitas puluhan cahaya per jam. 

"Syarat untuk bisa melihat hujan meteor ini, Anda harus berada di daerah yang jauh dari polusi cahaya. Selain itu, hujan meteor akan terlihat jelas jika cuacanya cerah atau tidak berawan," tutur peneliti senior Astronomi dan Astrofisika Lembaga penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin di Bandung, Jawa Barat, Minggu (13/12). 

Dijelaskan Thomas, hujan meteor geminid sebenarnya terlihat mulai 7-17 Desember. Namun puncaknya terjadi pada 14 Desember, antara pukul 00.00-04.00. 

Hujan meteor itu merupakan fenomena alam yang berlangsung setiap tahun. Intensitasnya cenderung stabil dari tahun ke tahun dan lebih sedikit dibandingkan hujan meteor leonid November lalu. "Paling banyak hanya 100 hujan meteor/jam," ucap Thomas. 

Disebut hujan meteor gemini karena meteor-meteor yang melesat muncul dari pusat radian di atas rasi bintang gemini. Bulan Desember, rasi bintang ini bisa dilihat di arah timur laut pada malam hari. Hujan meteor gemini berasal dari serpihan-serpihan debu asteroid 3200 Phaethon. Saat serpihan-serpihannya itu melintasi atmosfer Bumi dengan kecepatan 35-70 km/detik, ia akan terbakar dan terlihat sebagai meteor. 

"Karena arah gerak serpihan-serpihan itu berlawanan dengan gerakan bumi, kadang-kadang membentuk jalur cahaya yang panjang dengan rona cahaya putih, biru, kuning, atau hijau," katanya. Hujan meteor gemini akan menjadi penutup rangkaian parade meteor sepanjang tahun ini

0 komentar:

Posting Komentar